Rabu, 15 Februari 2012

ALIKA


 
Gadis kecil itu kini beruasia  24 tahun. Genap di 14 November 2011 dan 5 hari sebelum hari pernikahannya. Alika Prastiwi yang pagi itu merasa sangat bahagia karena berusia 24 tahun. Dan ini merupakan perayaan untuk kesekaian kalinya ia rayakan sendiri.
Sejak lahir Alika tinggal dan besar bersama Eyangnya di sebuah kota kecil di jawa tengah. Magelang. Sementara Ibunya sudah berpisah dengan Ayah Alika saat alika masih bayi. Bahkan yang Alika tahu Orang tuanya adalah Eyang Putri dan Kakung yang merawatnya sejak kecil. Karena dia memanggil eyang putrinya dengan nama “mamak” dalam bahasa Indonesia berarti ”Ibu” . Hingga suatu saat dia mendapatkan bingkisan baju lebaran. Sang eyang mengatakan “ Itu dari Ibumu” alika yang saat itu masih berusia 10 tahun sangat kaget “ Ibu itu Make kan???’ tanya Alika kecil.
Eyangnya hanya menggelengkan kepala. Ibumu itu “Mbak Tini” kata eyang.
Iyah dia memanggil ibu kandungnya dengan “mbak Tini” yang hampir tidak pernah merawatnya. Karena Ibu kandungnya sudah menikah lagi dan berkeluarga. Dan alika sangat nyaman memanngil orang itu dengan kata “mbak Tini”
Hingga suatu saat , saat dia berlibur ke rumah budhenya di Temanggung , Alika sempat menyanyakan ke pada Budhenya , “ Kenapa Bapak aku ngga pernah menenggokku budhe??/” Tanya alika kecil saat itu.
Budhenya hanya dia dan menjawab “ Dulu waktu kamu masih bayi , Bapak kamu sempet mau membawa ibumu dan kamu ke kudus , tempat tinggal bapak kamu” saut Budhe sambil memegang pundak alika.
Alika masih ingat , kata eyangnya dulu dia terlahir Prematur. 7 bulan dalam kandungan ibunya. Sehingga eyang sempat marah dan melarang Ayah kandung alika untuk membawa alika dan ibunya ke kota kudus. Karena kondisi alika yang saat itu masih bayi. Dan memerlukan perawatan intensif.
Hingga bertambahnya usia , Alika hidup dengan sangat bahagia walau hanya kasih sayang dari Eyangnya dan tante tante yang masih tinggal di rumahnya.
Alika ingat betul eyang putri dan kakung yang bekerja hanya sebagai penjahit baju , selalu berusaha menuruti apa yang alika mau. Dari baju tas dan banyak hal.
Alika ingat betul saat dia kelas 4 sd , Dia sangat ingin sekali membeli tas Dagadu yang saat itu emang lagi terkenal. Sang eyang hanya bilang “ Iya besok yah , Mak’e belum punya uang” kata eyang ke alika. Alika hanya menngaguk sambil berharab suatu saat bisa memiliki tas impiannya.
            Suatu sore saat alika pulang bermain bersama teman temannya , tiba tiba alika di panggil tantenya untuk pulang.
Alika bergegas pulang karena takut untuk dimarahin. Dan benar saja sang ayang kakung dan putri sudah duduk di ruang tamu dan seperti siap untuk memangsanya.
Sang nenek memarahi alika karena kalau sudah bermain alika tidak tahu waktu , dan itu cukub membuat alika bisa menangis.
Tiba tiba sang nenek memberikan Bungkusan coklat untuknya.
Betapa kagetnya alika saat itu , karena tas impiannya ada di depan matanya.
Alika langsung memeluk sang eyang dan tersenyum.
Hal itu berulang , Eyang kakung dan Putrinya selalu memberikan apa yang alika mau , walaupun Tidak selalu langsung. Karena sang ayang harus mengumpulkan uang dulu untuk itu. Tapi kejutan kejutan itu selalu ada sampai alika SMP.
Hingga suatu hari tiba tiba Ibu dan Ayah tirinya satang kerumah eyang.
Alika sempat mendengar kalau mereka akan merawat alika , saat alika selesai SMP dengan alasan Eyang sudah tua , dan Alika mulai dewasa. Biaya sekolah semakin mahal. Dan Eyang kakung juga sudah mulai sakit sakitan.
Alika dengan berat hati menyetujui hal itu. Karena dia sangat ingin bisa sekolah denagn baik. Alika saat itu sekolah di salah satu SMP terbaik di kota magelang. Tapi alika tumbuh jadi orang yang minder karena memang dia bisa masuk sekolah itu mengandalkan bantuan dari sekolah. Karena saat itu untuk masuk kesekolah itu sangat mahal , biaya SPP juga mahal belum lagi biaya yang lain lain. Karena  nilai alika waktu lulus SD 45,75 dengan rata rata nilai 9 . dia berhasil masuk kesekolah itu.
Tapi saat dia masuk kesekolah itu , dia menjadi gadis yang minder. Karena hampir 90 % , steman temannya anak orang berada. Akhirnya saat lulus SMP alika memutuskan untuk tinggal bersama Ibunya dan bersekolah di kota Temanggung. Dan diapun memilih sekoalh yang terbaik. Alika ingat guru disana menjamin Alika masuk karena tahu Alika lulusan dari SMP terbaik di kota magelang.
            Hidup alika mulai berubah , karena memang ayah tiri Alika seorang PNS di bidang kesehatan. Jadi hidup alika mulai sangat terjamin. Rasa percaya dirinya mulai tumbuh apalagi dia mempunyai 8 sahabat dekat di kelasnya. Dan semuanya adalah orang orang baru dalam hidup Alika. Alika aktif di kegiatan sekolah. OSIS , Basket sekolah dan Mading sekolah.Alika merasa sangat bahagia sekali.
Tapi selalu ada yang kosong yang alika rasakan saat teman temannya bisa menceritakan bagaimana serunya mereka saat menghabiskan waktu bersama Ayah mereka. Bagaiamana sang ayah mengambilakan raport di sekolah. Dana kan memberiakan pelukan kasih sayang saat nilai anaknya baik. Hal itu tidak pernah Alika rasakan.
Apalagi Alika mampunyai 2 adik tiri yang tinggal serumah denganya. Dan Alika sadar bahwa perlakuan Ayah-nya sangat berbeda saat memperlakukan anaknya sendiri.
Dan hari itu tepat Alika berusia 17 tahun , dia sangat ingin merayakan Ulang tahunnya bersama teman temannya. Sang Ibu dan ayahpun setuju. Alika diperbolehkan memanggil beberapa teman terdekatnya untuk kerumah. Karena akan ada perayaan kecil di rumahnya. Alika sangat senang karena itu merupakan pertama kalinya ulang tahunnya akan ia rayakan.
Pesta itupun di mulai. Alika merayakan ulang tahunnya. Setelah acara selesai tiba tiba Ayahnya pergi bersama adik laki lakinya. Dan betapa kagetnya Alika karena saat pulang sang ayah dan adiknya membeli mobil mobilan untuk anak laki lakinya. Ibunya bilang “ Kiki beli mobil mobilan , yang harganya sama seperti Ibu menghabiskan uang untuk memesak di ualang tahunmu. Itu adil kan??/”  kata sang ibu. Alika hanya mengannguk. Dan sangat kaget dengan pikiran adil di benak orang tuanya.
Alika mulai sadar tak ada lagi kejuatan kejutan seperti yang Eyangnya dulu lakukan.
Alikapun merasa kesepian , karena setiap apapun yang dia inginkan dia tidak bisa meminta kepada siapapun. Dia hanya mengumpulakan dari sisa uang saku untuk membeli barang barang yang ia inginkan.
3 Tahun ikut Orang tuanya alika memutuskan untuk pergi kerja jauh dari orang tuanya. Dia mulai hidup mandiri. Karena cobaan hidupnya yang keras dia tumbuh menjadio anak yang mandiri. Melakukan apapun yang dia bisa  , bekerja sebagai wanita penjaga caunter HP , pernah satu tahun mengajar di sebuah sekoalh terpencil di Sumatera sampai akhirnya Alika tinggal di jawa timur ikut tantenya dan mewujudkan mimpinya dari kecil untuk menjadi seorang penyiar radio. Dan disinilah dia menemukan hidupnya. Menemukan lelaki yang men cintainya dan akan menkahinya tepat 5 hari setelah ia merayakan Ulang tahunnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar